Jumat, 09 Desember 2016

Makalah gizi diet tentang penyakit DM


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Diabetes mellitus merupakan salah satu masalah kesehatan yang besar. Data dari studi global menunjukkan bahwa jumlah penderita diabetes mellitus pada tahun 2011 telah mencapai 366 juta orang di dunia (IDF, 2011). Di provinsi DKI Jakarta, kotamadya Jakarta barat merupakan salah satu kota dengan angka prevalensi DM yang tinggi, yaitu 1,9% (balit bankes, 2008) tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian DM tipe II di puskesmas, kecamatan cengkareng, Jakarta barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Sempel penelitian ini sebanyak 50 responden pasien DM yang berobat di puskesmas kecamatan cengkareng. Di dapatkan 50 sempel, hasil penelitian menunjukkan umur, riwayat keluarga, aktivitas fisik, tekanan darah, stress dan kadar kolestrol berhubungan dengan kejadian DM tipe II. Variable yang sangat memiliki hubungan dengan kejadian DM tipe II adalah indeks masa tubuh (P 0,006 OR 0,14 ; 95% CI 0,037-0,524). Orang yang memiliki obesitas yang lebih berisiko 7,14x untuk menderita DM tipe II dibandingkan dengan orang berobesitas. Diabetes mellitus telah menjadi penyebab dari 4,6 juta kematian. Selain itu pengeluaran biaya kesehatan untuk diabetes mellitus untuk mencapai 465 miliar USD (IDF 2011). Internasional diabetes federation (IDF) memperkirakan bahwa sebanyak 183 juta orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap DM. sebesar 80% orang dengan DM tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Pada tahun 2006, terdapat lebih dari 50 juta orang yang menderita DM di asia tenggara  (IDF, 2009) jumlah penderita DM terbesar berusia antara 40-59 tahun (IDF, 2011) ada beberapa jenis Diabetes Melitus yaitu Diabetes Melitus tipe I, Diabetes Melitus  II, Diabetes Melitus tipe Gestasional dan Diabetes Melitus tipe lainnya. Jenis Diabetes Melitus yang paling banyak di derita adalah Diabetes Melitus tipe II (DM tipe II) adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pancreas dan atau gangguan fungsi insulin (resistensi insulin) (depkes, 2005). Diabetes Melitus biasanya disebut dengan the silence killer karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan. Penyakit yang akan ditimbulkan antara lain gangguan  penglihatan mata, katarak, penyakit jantung, sakit ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan membusuk atau gangrene, infeksi paru-paru, gangguan pembuluh darah, struk dan sebagainya. Tidak jarang penderita DM yang sudah parah menjalani amputasi anggota tubuh karena terjadi pembusukan (Depkes, 2005).

B.   Tujuan Penulisan
Tujuan Umum :
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Caring
Tujuan khusus
1.  Untuk menambah pengetahuan tentang Caring
2.  Untuk mengetahui pengertian Caring
3.  Untuk menambah pengetahuan  tentang yang terdapat pada Caring

C.   Sistematika Penulisan
Bab I    : terdiri dari pendahuluan: latar belakang, tujuan, sistematika penulisan
Bab II : terdiri dari tinjauan teoritis: konsep dasar caring, sikap caring, manfaat caring, perilaku caring dalam praktik keperawatan
Bab III : terdiri dari penutup: kesimpulan, saran
Daftar Pustaka






BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.   Pengertian
Diabetes melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa terbentuk dari makanan yang dikonsumsi insulin yaitu hormon yang diproduksi pankreas, mengendalikan kadar glukosa dalam darah dengan mengatur produksi dan penyimpanannya. Pada diabetes, kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap insulin dapat menurun, atau pankreas dapat menghentikan sama sekali produksi insulin.Sebelum membicarakan pedoman diet, ada beberapa istilah dalam bidang gizi dan diet yang perlu didefinisikan. Dalam bidang kesehatan, istilah gizi (sering disebut pula nutrisi) diartikan sebagai sebuah proses dalam tubuh makhluk hidup untuk memanfaatkan makanan guna pembentukan energi, tumbuh-tumbuh  dan pemeliharaan tubuh. Ilmu gizi mempelajari proses tersebut. Nutrien  atau zat-zat gizi  merupakan substansi biokimia yang digunakan tubuh dan harus diperoleh dengan jumlah yang adekuat dari makanan yang kita makan. Nutrien terdiri atas kelompok makronutrien  dan mikronutrien. Hidrat arang, lemak dan protein digolongkan ke dalam kelompok  makronutrien karena dikonsumsi  dengan jumlah relatif besar (ukuran gram), sedangkan vitamin dan mineral digolongkan ke dalam kelompok mikronutrien karena diperlukan tubuh dengan jumlah relatif kecil (mikrogram hingga miligram) dan sebagian besar bisa di daur ulang dalam tubuh sendiri. Makanan merupakan substansi yang diambil tubuh untuk memberikan nutrien. Umumnya makanan  diambil tubuh lewat mulut, dicernakan dan diserap dalam  saluran cerna untuk kemudian menjalani proses  metabolisme. Tidak ada satu pun jenis makanan yang mengandung semua nutrien esensial dengan jumlah yang berperlukan bagi kesehatan yang optimal. Dalam rumah sakit terdapat beberapa istilah lain yang berhubungan dengan gizi seperti diet rumah sakit, perencanaan makan, status gizi, terapi diet, nutrisi enteral dan parenteral. Istilah diet yang benar adalah “pengaturan jumlah dan jenis makanan yang dimakan setiap hari agar seseorang tetap sehat”. Status gizi merupakan keadaan kesehatan yang ditentukan oleh nutrien yang diterima dan dimanfaatkan  oleh tubuh, jika kesehatan status kesehatan diperiksa oleh dokter atau perawat melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang (radiologi dan laboratorium) maka  status gizi dinilai oleh ahli gizi lewat wawancara gizi seperti food recal, pemeriksaan antropometrik (berat badan, indeks masa tubuh, lingkaran perut dll) dan penunjang lainnya (laboratorium, body composition analysis). Dokter spesialis gizi klinik dapat melakukan Subjective Global Assesment (SGA) yang meliputi anamnesis tentang asuhan diet, perubahan berat badan, keadaan saluran cerna, kapasitas fungsional serta penyakit yang berkaitan dengan gizi dan pemeriksaan fisik baik secara klinis, biokimia atau laboratorium maupun komposisi tubuh terapi diet merupakan preskripsi atau terapi yang memanfaatkan diet yang berbeda dengan diet orang normal untuk mempercepat kesembuhan dan memperbaiki status gizi.
Diabetes Melitus (DM) merupakan kelainan metabolic dengan etiologi multifaktorial. Penyakit ini ditandai oleh hiperglikemia kronis dan memengaruhi metabolisme karbohidrat, protein serta lemak. Patofisiologi DM berpusat pada gangguan sekresi insulin dan/atau gangguan kerja insulin. Penyandang DM akan ditemukan dengan berbagai gejala seperti poliuria (banyak berkemih), polidipsia (banyak minum) dan polifagia (banyak makan) dengan penurunan berat badan. Hiperglikemia dapat tidak terdeteksi karena penyakit DM tidak menimbulkan gejala (asimptomatik) dan menyebabkan kerusakan vascular sebelum penyakit ini terdeteksi. DM jangka panjang menimbulkan rangkaian gangguan metabolic yang menyebabkan kelainan patologis makrovaskular dan mikrovaskular. Komplikasi mikrovaskuler yang berkaitan dengan DM meliputi retinopati, nefropati, dan neuropati. Penyandang DM menghadapi peningkatan risiko untuk menderita penyakit kardiovaskular, serebrovaskular dan penyakit vascular perifer.




B.   Epidemiologi
Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang menyerang kurang lebih 12 juta orang. Tujuh juta dari 12 juta penderita diabetes tersebut sudah terdiagnosis; sisanya tidak terdiagnosis. Di amerika serikat, kurang lebih 650.000 kasus diabetes baru didiagnosis setiap tahunnya. Diabetes terutama prevalen di antara kaum lanjut usia. Di antara individu yang berusia lebih dari 65 tahun, 8,6% menderita diabetes tipe II. Angka ini mencakup 15% populasi pada panti lansia. Di Amerika Serikat , orang Hispanik, Negro dan sebagian penduduk asli Amerika memiliki angka insidens diabetes yang lebih tinggi dariipada penduduk kullit putih. Sebagian penduduk asli Amerika, seperti suku Pima, mempunyai angka diabetes dewasa sebesar 20% hingga 50%. Di Amerika Serikat, diabetes merupakan penyebab utama kebutaan yang baru di antara penduduk berusia 25 hingga 74 tahun dan juga menjadi penyebab utama amputasi di luar trauma kecelakaan. Tiga puluh persen pasin yang mulai mendapatkan terapi dialisis setiap tahun menderita penyakit diabetes. Diabetes berada dalam urutan ketiga sebagai penyebab utama kematian akibat panyakit arteri koroner yang tinggi pada para penderiat diabetes. Beban ekonomi untuk diabetes terus meningkat akibat besarnya biaya medis dan bertambahnya populasi lansia. Beban biaya yang berhubungan langsung dengan penyakit diabetes diperkirakan  paling sedikit 20 juta US$ per tahun, yang mencakup pengeluaran biaya medis langsung dan biaya tidak langsung yang berhubungan dengan ketidakmampuan serta kematian dini. Angka rawat inap bagi penderita diabetes adalah 2,4 kali lebih besar pada orang dewasa dan 5,3 kali lebih besar pada anak-anak bila dibandingkan dengan populasi umum. Separuh dari keseluruhan penderita diabetes yang berusia lebih dari 65 tahun dirawat di rumah sakit setiap tahunnya. Komplikasi yang serius dan dapat membawa kematian sering turut menyebabkan peningkatan angka rawat inap bagi para penderita diabetes.

C.   Fisiologi Normal
Insulin disekresikan oleh sel-sel beta yang merupakan salah satu dari empat tipe sel dalam pulau-pulau Langerhans pankreas. Insulin merupakan hormon anabolik atau hormon untuk menyimpan kalori (storage hormone). Apabila seseorang makan makanan, sekresi insulin akan meningkat dan menggerakkan glukosa ke dalam sel-sel otot, hati serta lemak. Dalam sel-sel tersebut, insulin menimbulkan efek berikut ini:
1.    Menstimjulasi penyimpanan glukosa dalam hati dan otot ( dalam bentuk glikogen)
2.    Meningkatkan penyimpanan lemak dari makanan dalamjaringan adiposa
3.    Mempercepat pengangkutan asam-asam amino (yang berasal dari protein makanan) ke dalam sel
Insulin juga menghambat pemecahan pemecahan glukosa, protein dan lemak yang disimpan. Selama masa “puasa” (antara jam-jam makan dan pada saat tidur malam), pankreas akan melepaskan secara terus-menerus sejumlah kecil insulin bersama dengan hormon pankreas lain yang disebut glukagon (hormon ini disekresikan oleh sel-sel alfa pulau Langerhans). Insulin dan glukagon secara bersama-sama mempertahankan kadar glukosa yang konstan dalam darah dengan menstimulasi pelepasan glukosa dari hati. Pada mulanya, hati menghasilkan glukosa malalui pemecahan glikogen (glikogenolisis). Setelah 8 hingga 12 jam tanpa makanan, hati membentuk  glukosa dari pemecahan zat-zat selain karbohidrat yang mencakup asam-asam amino (glukoneogenesis).
D.   Patofisiologi diabetes
Diabetes tipe I. Pada diabetes tipe I terdapat ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin karena sel-sel beta pankreas telah dihancurkan oleh proses autoimun. Hiperglikemia puasa terjadi akibat produksi glukosa yang tidak terukur oleh hati. Di samping itu, glukosa yang berasal dari makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskupun tetap berada dalam darah dan menimbulkan hiperglikemia postprandial (sesudah makan). Jika konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi, ginjal tidak dapat menyerap kembali semua glukosa yang tersaring keluar; akibatnya, glukosa tersebut muncul dalam urin (glukosuria). Ketika glukosa yang berlebihan dieksresikan ke dalam urin, ekskresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan. Keadaan ini dinamakan diuresis osmotik. Sebagai akibat dari kehilangan cairan yang berlebihan, pasien akan mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria) dan rasa haus (polidipsia). Defisiensi insulin juga mengganggu metabolisme protein dan lemak yang menyebabkan penurunan berat badan. Pasien dapat mengalami peningkatan selera makan (polifagia)akibat menurunnya simpanan kalori. Gejala lainnya mencakup kelelahan dan kelemahan. Dalam keadaan normal insulin mengendalikan glikogenolisis (pmecahan glukosa yang disimpan dan glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru dari asam-asam amino serta substansi lain), namun pada penderita defisiensi insulin, proses ini akan terjadi tanpa hambatan dan lebih lanjut turut menimbulkan hiperglikemia.
Diabetes Tipe II. Pada diabetes tipe II terdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan insulin, yaitu: resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada perumukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor trsebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa di dalam sel. Resistensi insulin pada diabetes tipe II disertai dengan penurunan reaksi intrasel ini. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan. Untuk mengatasi resistensi insulin dan mencegah terbentuknya glukosa dalam darah, harus terdapat peningkatan jumlah insulin yang disekresikan. Pada penderita toleransi glukosa terganggu, keadaan ini terjadi akibat sekresi insulin yang berlebihan, dan  kadar glukosa akan dipertahankan pada tingkat yang normal atau sedikit meningkat. Namun, jika sel-sel beta tidak  mampu mngimbangi peningkatan kebutuhan akan insulin, maka kadar glukosa akan meningkat dan terjadi diabetes tipe II. Untuk sebagian besar pasien (kurang lebih 75%), penyakit diabetes tipe II yang dideritanya ditemukan secara tidak sengaja (misalnya, pada saat pasien menjalani pemeriksaan laboratorium yang rutin). Salah satu konsekuensi tidak terdeteksinya penyakit diabetes selama bertahun-tahun adalah bahwa komplikasi diabetes jangka panjang (misalnya, kelainan mata, neuropati perifer, kelainan vaskuler perifer) mungkin sudah terjadi sebelum diagnosis ditegakkan. Penanganan primer diabetes tipe II adalah dengan menurunkan berat badan, karena resistensi insulin berkaitan dengan obesitas. Latihan merupakan unsur yang penting pula untuk meningkatkan efektivitas insulin. Diabetes dan kehamilan. Diabetes yang terjadi selama kehamilan perlu mendapat perhatian khusus. Wanita yang sudah diketahui menderita diabetes sebelum terjadi nya pembuahan harus mendapatkan penyuluhan atau konseling tentang  penatalaksanaan diabetes selama kehamilan.  Pengendalian diabetes yang buruk (hiperglikemia) pada saat pembuahan  dapat disertai timbulnya malformasi kongenital. Karena alasan inilah, wanita yang menderita diabetes harus mengendalikan penyakitnya dengan baik sebelum konsepsi terjadi dan sepanjang kehamilannya. Dianjurkan agar wanita yang menderita diabetes sudah memulai program terapi yang intensif (pemeriksaan kadar gluksosa darah empat kali per hari dan pemberian suntikan insulin tiga hingga empat kali per hari) dengan maksud untuk mencapai kadar hemoglobin A1C yang normal tiga bulan sebelum pembuahan. Pemantauan yang ketat dan pemeriksaan oleh dokter spesialis untuk kehamilan berisiko tinggi sangat dianjurkan

E.   Penatalaksanaan
Tujuan utama terapi diabetes adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta neuroapatik. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai  kadar glukosa darah normal (euglikemia) tanpa terjadinya hipoglikemia dan gangguan serius pada pola aktivitas pasien. Ada lima komponen dalam penatalaksanaan diabetes:
1.    Diet
2.    Latihan
3.    Pemantauan
4.    Terapi (jika diperlukan)
5.    Pendidikan
Penanganan di sepanjang perjalanan penyakit diabetes akan bervariasi karena terjadinya perubahan pada gaya hidup, keadaan fisik dan mental penderitanya di samping karena berbagai kemajuan dalam metode terapi yang dihasilkan dari riset. Karena itu, penatalaksanaan diabetes meliputi pengkajian yang konstan dan modifikasi rencana penanganan oleh profesional kesehatan di samping penyesuaian terapi oleh pasien sendiri setiap hari. Meskipun tim kesehatan akan mengarahkan penanganan tersebut, namun pasien sendirilah yang harus bertanggung jawab dalam pelaksanaan terapi yang kompleks itu setiap harinya.  Karena alasan ini, pendidikan pasien dan keluarganya dipandang sebagai komponen yang penting dlam mengani penyakit diabetes sama  pentingnya dengan komponen lain pada terapi diabetes
F.    Penatalaksanaan diet
Prinsip umum. Diet dan pengendalian berat badan merupakan dasar dari penatalaksanaan diabetes. Penatalaksanaan nutrisi pada penderita diabetes diarahkan untuk mencapai tujuan berikut ini:
1.    Memberikan semua unsur makanan esensial (misalnya vitamin, mineral)
2.    Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai
3.    Memenuhi kebutuhan energi
4.    Mencegah fluktuasi kadar glukosa darah setiap harinya dengan mengupayakan kadar glukosa darah mendekati normal melalui cara-cara yang aman dan praktis
5.    Menurunkan kadar lemak darah jika kadar ini meningkat
Bagi pasien yang memerlukan insulin untuk membantu mengendalikan kadar glukosa darah, upaya mempertahankan konsistensi jumlah kalori dan karbohidrat yang dikonsumsi pada jam-jam makan yang berbeda merupakan hal penting. Di samping itu, konsistensi interval waktu diantara jam makan dengan mengkonsumsi camilan (jika diperlukan), akan membantu mencegah reaksi hipoglikemia dan pengendalian keseluruhan kadar glukosa darah. Bagi pasien-pasien obesitas (khususnya pasien diabetes tipe II), penurunan berat badan merupakan kunci dalam penanganan diabetes. Secara umum penurunan berat badan bagi individu obesitas menjadi faktor utama untuk mencegah timbulnya penyakit diabetes. Obesitas akan disertai peningkatan resistensi terhadap insulin dan merupkan salah satu faktor etiologi utam yang menyertai diabetes tipe II. Sebagian penderita diabetes tipe II yang obesitas dan memerlukan insulin atau obat oral untuk mengendalikan kadar glukosa darahnya mungkin dapat mengurangi  secara signifikan atau bahkan menghapus sama sekali kebutuhan terapi melalui penurunan berat badan. Bahkan penurunan berat yang hanya 10% dari total berat badan dapat memperbaiki kadar glukosa darah secara signifikan. Untuk pasien-pasien diabetes yang obesitas dan tidak menggunakan insulin, konsistensi dalam hal volume makanan atau penentuan jam makan tidak begitu menentukan. Sebaliknya, fokus utamanya terletak pada penurunan keseluruhan  jumlah kalori yang dimakan. Namun demikian, pasien tidak boleh terlambat untuk makan. Pengaturan jarak waktu makan di sepanjang hari akan membuat pankreas dapat melakukan fungsinya dengan lebih teratur.
G.   Peranan Makan dan Gizi
Makanan memiliki peranan yang fundamental dalam tradisi agama, budaya dan etos pada sebagian besar masyarakat, makanan berkembang sebagai simbol perhatian dan senang terhadap orang lain. Sebagai contoh, salah satu wujud kepedulian seseorang terhadap tetangganya adalah memberikan makanan kepadanya. Pemberian makanan dapat melenyapkan rasa permusuhan dan dengan demikian akan membawa perdamaian. Bagi orang sakit persediaan makanan dan air harus dipandang sebagai pelayanan yang fundamental. Sebagai lambang kasih, pemberian makanan dapat membantu kesembuhan bukan hanya dari pasokan unsur-unsur gizinya tetapi juga dari ungkapan kasih yang sangat dibutuhkan oleh orang yang sakit. Karena itu, seharusnya terapi gizi di dalam rumah sakit dipandang sebagai asuhan  fundamental yang tidak boleh diabaikan untuk mempercepat kesembuhan kedati dalam kenyataannya sering terjadi hal sebaliknya. Perbedaan dengan pemberian obat, perbedaan makanan memiliki makna yang emosional dan simbolik bagi banyak orang. Karena itu tidaklah mengherankan jika keputusan untuk memulai, menunda atau menghentikan terapi gizi menjadi persoalan kontroversial. Kontroversi tersebut telah menjadi perhatian yang banyak diperdebatkan dalam dasawarsa terakhir ini. Ilmu kedokteran modern berpandangan bahwa terapi nutrisi enteral dan parentral bukan lagi pemberian makan melainkan sudah menjadi terapi medis seperti halnya pengobatan dan tindakan medis yang lain. Pada beberapa negara maju yang sudah memiliki undang-undang kesehatan yang lengkap, penghentian terapi nutrisi juga menjadi persoalan legal karena dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum seperti hal nya ethunasia pasif. Pola makan seseorang berkaitan erat dengan budaya. Ada beberapa faktor yang memengaruhi bagaimana seseorang memilih makanannya. Faktor-faktor tersebut adalah  kesenangan serta ketidaksenangan (food like and dislike), kebiasaan (food habit),  daya beli serta ketersediaan makanan (purchasing power and food availability) kepercayaan serta ketahayulan (food beliefe and food fadism), aktualisasi diri (self-actualization) faktor agama serta psikologis yang paling akhir serta sering dianggap tidak penting, pertimbangan gizi serta kesehatan namun, jika kita mau mengakui kebenaran bahwa “kesehatan memang bukan segalanya tetapi segalanya tanpa kesehatan itu tidak ada artinya (health is not everything, but everything without health is nothing),” dan “jika obat dipandang sebagai dasar pengobatan, maka gizi harus dipertimbangkan sebagai dasar kesembuhan (if medicine is seen as the base of treatment, then nutrition should be considered as the base of recovery),” tentunya pertimbangan  gizi dan kesehatan akan kita letakkan di tempat pertama. Pedoman “Empat Sehat Lima Sempurna” dari Almarhum Prof. Poerwo Soedarmo maupun “Makanan Triguna” yang sudah dikenal baik oleh petugas kesehatan/gizi di puskesmas serta ibu-ibu PKK di posyandu, dan yang paling akhir “13 Pesan Dasar Gizi Seimbang”, semuanya ini merupakan pedoman sederhana bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan status gizi serta kesehatan yang baik. Pengertian Makanan  Triguna adalah bahwa makanan atau diet sehari-hari harus mengandung:
1.    Hidratarang dan lemak sebagai zat tenaga
2.    Protein sebagai zat pembangun
3.    Vitamin serta mineral sebagai zat pengatur
Sementara itu, “13 Pesan Dasar” menyampaikan pesan-pesan untuk mencegah masalah gizi ganda dan mencapai gizi seimbang guna menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang andal. Namun, semua pedoman tersebut merupakan pedoman umum yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan diet rumah sakit. Dengan memperhatikan pesan-pesan di atas dan mempertimbangkan  permasalahan gizi penduduk kita yang disebut sebagai permasalahan gizi ganda yang dapat digambarkan sebagai uang logam dengan dua sisi-sisi yang satu menggambarkan permasalahan kuran gizi (KKP, anemia gizi, gondok endemik dll). Sementara sisi lain menunjukkan permasalah kelebihan gizi (obesitas)-rekomendasi berikkut ini mungkin bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan  dalam pelayanan gizi di rumah sakit:
a.    Makan makanan secara beragam dan seimbang untuk menjamin kecukupan energi, protein, vitamin, mineral dan serat makanan yang penting bagi kesehatan yang bik.
b.    Makan dengan memperhatikan berat badan yang optimal untuk menghindari kemungkinan terkena sindrom metabolik, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, penyakit kanker tipe tertentu, diabetes (Tipe II) dan dislipidemia.
Khususnya bagi mereka yang memiliki kebiasaan makan berlebihan:
a.    Memilih makanan rendah lemak, rendah lemak jenuh dan rendah kolesterol untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan penyakit kanker tipe tertentu.
b.    Memilih makanan yang banyak mengandung buah-buahan, sayuran dan produk sereal utuh untuk mendapatkan vitamin, mineral, serat makanan serta hidratarang kompleks  yang diperlukan dan akan membantu mengendalikan asupan lemak/kalori yang berlebihan.
c.    Menggnakan gula dengan jumlah yang tidak berlebihan  dan hanya jika diperlukan. Asupan gula yang berlebihan dapat mengakibatkan konsumsi kalori yang terlampau banyak dan konsumsi nutrien lain yang terlalu sedikit di samping menyebabkan kerusakan gigi.
d.    Menggunakan garam dan natrium dengan jumlah yang tidak berlebihan untuk membantu mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
Khususnya bagi mereka yang asupan gizinya kurang:
a.    Meningkatkan asupan kalori dan lemak (terutama lemak tidak jenuh) sesuai dengan kebutuhan. Kelompok masyarakat yang rentan terhadap kekurangan gizi, seperti anak-anak dan ibu hamil/ menyusui, membutuhkan kalori lebih banyak sehingga perlu didahulukan pada distribusi makanan dalam keluarga.
b.    Memperhatikan adsupan protein, terutama dari sumber protein yang bermutu tetapi tidak mahal dan mudah diperoleh seperti telur (protein hewani) dan tahu atau tempe (protein nabati)
Memperhatikan asupan vitamin dan mineral alalmi dengan mengutamakann sayuran yang harganya  lebih murah daripada buah dua hingga tiga porsi sehari. Kebiasaan lalap sayuran mentah dan memakan buah segar (jeruk, jambu, pepaya dll). Perlu dianjurkan dengan memperhatikan kebersihannya. Beberapa jenis vitamin (misalnya, vitamin C) akan teroksidasi jika dimasak/ dipanaskan sehingga harus diperoleh dari buah segar atau sayuran mentah.

H.   Tujuan dan syarat diet
Tujuan utama yang diharapkan dari pengaturan diet ini adalah untuk membantu                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                      Pasien memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik. Sedangkan tujuan khusus yang diharapkan dari pengaturan diet pada penderita diabetes mellitus ini adalah:
1.    Mempertahankan kadar Glukosa darah mendekati normal dengan keseimbangan asupan makanan dengan insulin (endogen atau eksogen) atau obat hipoglikemik oral dan tingkat aktifitas.
2.    Mencapai kadar serum lipid yang optimal.
3.    Memberikan energi yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang memadai orang dewasa, mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada anak dan remaja, untuk meningkatkan kebutuhan metabolik selama kehamilan dan laktasi penyembuhan dari penyakit katabolik. Berat badan memadai diartikan sebagai berat badan yang dianggap dapat dicapai dan dipertahankan baik jangka pendek maupun jangka panjang oleh orang dengan diabetes itu sendiri maupun oleh petugas kesehatan.
4.    Menghindari dan menangani komplikasi akut orang dengan diabetes yang menggunakan insulin seperti hipoglikemia, penyakit-penyakit jangka pendek, masalah yang berhubungan dengan kelainan jasmani dan komplikasi kronik diabetes seperti : penyakit ginjal, neuropati automik, hipertensi dan penyakit jantung.
5.    Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka diet yang diberikan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a.    Jumlah energi diberikan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan umur, jenis kelamin, tinggi badan, aktivitas fisik, proses pertumbuhan, dan kelainan metabolik.
b.    Jumlah karbohidrat disesuaikan dengan kesanggupan tubuh untuk menggunakannya, yaitu berkisar 60 – 70% dari total konsumsi. Makanan/minuman yang mengandung gula dibatasi, dan digunakan jenis karbohidrat kompleks/makanan yang berserat.
c.    Protein berkisar 12 – 20%, dan digunakan protein yang bernilai biologi tinggi (nilai cernanya tinggi).
d.    Lemak berkisar antara 20 – 25%, dan lemak jenuh serta kolestrol tidak dikonsumsi.
e.    Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan kebutuhannya.
Makanan-makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita Diabetes Mellitus adalah:
1)    Sumber Karbohidrat kompleks
Seperti beras/nasi, kentang, singkong, terigu, tapioka, gula, hunkue, makaroni, mie, bihun, roti, dan biskuit.
2)    Protein Hewani
Ayam tanpa kulit, daging tanpa lemak, ikan, dan telur maksimal 2x/minggu.
3)    Sayuran
Semua sayuran dianjurkan terutama yang berserat tinggi atau berwarna hijau seperti bayam, kangkung, daun singkong, dll.
4)    Buah
Semua buah dianjurkan terutama yang berserat tinggi menurut jumlah yang sudah ditentukan.
Makanan-makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita Diabetes Mellitus adalah:
a)    Makanan dan minuman yang mengandung gula murni seperti gula pasir/gula merah, susu kental manis, dodol, cake, selai, sirup, kue tart, jelly, dll.
b)    Makanan yang digoreng dan menggunakan santan kental (mengandung lemak jenuh).
c)    Makanan yang mengandung banyak garam seperti ikan asin, telur asin, makanan yang diawetkan seperti saus, kecap, abon, sarden kaleng, buah kalengan, dll.
I.      Diagnosis Diabetes Mellitus
Standardisasi kriteria bagi penegakan diagnosis dan klasifikasi DM yang diusulkan oleh The National Diabetes Data Group Of The USA (NDDG) dan komite pakar pada WHO menghasilkan keseragaman hingga taraf tertentu bagi berbagai penelitian global terhadap kelainan metabolic tersebut. Tes toleransi glukosa oral (TTGO) dengan 75 gram glukosa digunakan untuk membedakan antara DM dan bukan DM. pendataan prevalensi DM di bawah jumlah sebenarnya akan terjadi jika kriteria diagnostic yang digunakan adalah kadar glukosa plasma puasa. Pada penelitian populasi The US National Health And Nutrition Examination Survey (NHANES) III, angka prevalensi DM yang tidak terdiagnostik adalah 6.34% ketika diagnosis ditegakkan dengan kriteria WHO (yang berdasarkan kadar BSG 2 jam pp), tetapi angka tersebut hanya sebesar 4.4% jika didasarkan pada nilai cut off kadar glukosa darah puasa (FPG, Fasting Plasma Glucose) 126 mg/dl (7.0 mmol.I) atau lebih. Kelompok penelitian The Diabetes Epidemiology: Collaborative Analysis Of Diagnostic Criteria In Europa (DECODE) yang menganalisis data dari 16 negara eropa menemukan adanya angka prevalensi DM dibawah jumlah sebenarnya jika digunakan kriteria FPG dengan koefisien keselarasan (Corcodance) hanya sebesar 28% sensitivitas FPG untuk penegakan diagnosis DM juga rendah pada populasi Asia.

Tabel 20.2 Nilai Laboratorium untuk Penegakan Diagnosis Diabetes Mellitus dan Kategori Hiperglikemia yang lain

Kadar Glukosa, mmol/I (mg/dl)
Darah Utuh

vena
kapiler
plasma (vena)
Diabetes Mellitus



puasa atau
>6.1 (>110)
>6.1(>110)
>7.0(>176)
2 jam setelah makan (postglucose load)
>10.0 (>180)
>11.1(>200)
>11.1(>200)
atau keduanya







toleransi glukosa terganggu



kadar puasa (jika diukur) dan
<6.1(<110)
<6.1(<110)
<7.0(<126)
2 jam setelah makan (postglucose load)
>6.7(>120)
>7.8(>140)
>7.8(>140)

<10.0(<180)
<11.1(<200)
<11.1(<200)




glikemia puasa terganggu



Puasa
>5.6(>100)
>5.6(>100)
>6.1(>110)
2 jam postpradial (jika diukur)
<6.1(<110)
<6.1(<110)
<7.0(<126)

<6.7(<120)
<7.8(<140)
<7.8(<140)

1.    Cara Penegakan Diagnosis
a.    Gejala DM seperti rasa haus serta poliuria dan hasil pemeriksaan glukosa sewaktu >200 mg/dl (11.1 mmol/l)
b.    Atau EPG (kadar glukosa puasa )>126 mg/dl (7.0 mmol/l)
c.    Atau glukosa plasma 2 jam setelah makan (2 jam pp) >200 mg/dl (11.1 mmol/l) selama pelaksanaan TTGO.
d.    Untuk keperluan skrining pada populasi dapat digunakan kriteria kadar glukosa puasa atau 2 jam pp sesudah pemberian per oral 75 gram glukosa.

Ibu hamil yang memenuhi kriteria WHO untuk DM atau TGT diklasifikasi sebagai penderita DM gestasional.. skrining untuk DM gestasional tidak diperlukan pada wanita yang berusia kurang dari 25 tahun dan mempunyai risiko yang rendah. Toleransi glukosa harus diklasifikasi ulang dengan TTGO 75 gram pada 6 minggu atau lebih sesudah melahirkan. The American Diabetes Association (ADA) merekomendasikan skrining dengan mengukur kadar glukosa plasma 1 jam sesudah pemberian oral 50 gram glukosa pada usia kehamilan antara 24 dan 28 minggu. Jika kadar glukosa tersebut paling sedikit 7.8 mmol/l (140 mg/dl), pemeriksaan TTGO selama 3 jam penuh harus dilaksanakan. Setiap dua dari empat nilai glukosa plasma selama tes yang memenuhi atau melebihi nilai-nilai yang terlihat dibawah ini menunjukan diagnosis DM gestasional:


Waktu
Mg/dl
Mmol/l
1 rasa
95
5,3
1 jam setelah makan
180
10,0
2 jam setelah makan
155
8,6
3 jam setelah makan
140
7,8

Kadar hemoglobin terglikosilasi (HbA1c) merupakan indeks status glikemik selama 2-3 bulan yang lampau. Pemeriksaan ini dianjurkan sebagai alat untuk memantau pengendalian glukosa darah.

J.    Klasifikasi Diabetes Melitus
Klasifikasi yang ada sekarang ini meliputi berbagai stadium klinis dan tipe etiologi penyakit DM serta kategori hiperglikemia lainnya. Istillah DM yang tergantung insulin (IDDM, Insulin Dependent Diabetes Mellitus) dan yang tidak tergantung insulin (NIDDM, Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus) kini sudah tidak digunakan lagi. Klasifikasi etiologi DM diperhatikan dalam tabel 20.1.

1.    Diabetes Mellitus tipe I
Diabetes melitus merupakan kumpulan keadaan yang disebabkan oleh kegagalan pengendalian gula darah. DM tipe 1 ditandai oleh penurunan kadar insulin (insulinopenia) yang disebabkan oleh destruksi sel-sel. Pasien DM tipe I memerlukan insulin untuk tetap bertahan hidup tanpa adanya insulin dari luar, pasien tersebut akan mengalami ketoasidosis, koma dan kematian. Resistensi insulin terjadi pada pintu masuk di permukaan sel tubuh yang dinamakan reseptor insulin; reseptor insulin memungkinkan lewatnya gula (glukosa) yang dibawa oleh hormon insulin masuk ke dalam sel dan gula tersebut kemudian di dalam mitokondria mesin penghasil energi dalam sel akan digunakan untuk menghasilkan energi atau tenaga yang diperlukan dalam pelaksanaan fungsi setiap sel tubuh. Tidak adanya atau tidak memadainya produksi hormon insulin akan mengakibatkan Diabetes Melitus Tipe I, sedangkan peningkatan resistensi insulin dengan penurunan kuantitas atau kualitas insulin menyebabkan Diabetes Melitus Tipe 2. penyandang Diabetes Tipe 1 memerlukan pemberian insulin dari luar sehingga dinamakan pula diabetes tergantung insulin (DMTI) sedangkan pada Diabetes Tipe 2, produksi insulin mungkin masih cukup atau hanya berkurang sehingga bisa diatasi dengan obat-obat hipoglikemik yang dapat mengurangi resistensi insulin dan/atau yang merangsang sel-sel beta pankreas untuk memproduksi insulin. Diabetes tipe 1 terutama ditandai dengan penurunan berat badan serta gejala 3 P (polifigia, polidipsia, poliuria) dan umumnya ditemukan pada usia kanak-kanak hingga rema, sedangkan diabetes tipe 2 terutama dicirikan oleh tubuh yang gemuk dan usia menengah ke atas. Namun, tipe 2 dapat bercampur atau berubah menjadi tipe 1 setelah sel-sel beta menjadi lelah karena terus-menerus dirangsang oleh obat-obat (golongan sulfonil urea) sehingga tidak lagi mampu memproduksi insulin. Pada perubahan dari tipe 2 menjadi tipe 1, tubuh pasien akan berubah dari gemuk menjadi kurus tanpa dapat dipengaruhi oleh peningkatan asupan kalori dari makanannya.

2.    Diabetes Mellitus tipe II
Bentuk DM yang paling sering ditemukan dan ditandai oleh gangguan pada sekresi serta kerja insulin. Kedua efek ini terdapat pada DM klinis. Penyebab yang jumlahnya banyak dan bervariasi untuk terjadinya kelainan ini telah teridentifikasi. DM tipe II juga memiliki perubahan multifaktorial. Mayoritas pasien DM yang tidak terganntung dengan insulin dan kebanyakan di antara mereka menderita diabetes pada usia dewasa. Pada DM tipe II sering terdapat resistensi insulin dengan insulinopenia relative yang kadang-kadang pada saat-saat stress memerlukan insulin. Obesitas dan obesitas pada bagian perut umumnya terlihat pada pasien-pasien DM tipe II. Ketoasidosis jarang ditemukan dan jika terlihat, keadaan ini berhubungan dengan stress atau penyakiit lain yang menjangkiti pasien DM. pasien DM juga cenderung mengalami komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular. Faktor etiologi meliputi faktor genetic, usia, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik. Prinsip penanganan termasuk perencanaaan makan dan exercise pada Diabetes Melitus Tipe 2 sama seperti pada diabetes melitus tipe 1, kecuali pemberian insulin yang mutlak diperlukan pada diabetes tipe 1. Menurut konsensus perkeni 2002, pasien dengan diabetes yang terkendali  baik akan memilik kadar gula puasa 80-109 mg%, kadar gula dua jam sesudah makan 80-144 mg% dengan persentase A1c<6,5. Di samping itu,pasien yang penyakit diabetesnya terkendali dengan bik akan memiliki berat badanyang normal (IMT 18,5-22,9 untuk wanita dan 20-24,9 untuk laki-laki), kadar LDL kolesterol <100 mg%, kadar trigliserdia <150 mg% dan tekanan darah <130/80 mmHg.
Pasien DM Tipe 2 (diabetes melitus tak tergantung insulin, DMTTI) cenderung berusia lebih tua (>25 tahun) dan mempunyai  berat badan yang lebih tinggi. Banyak di antara pasien-pasien ini memiliki riwayat diabetes yang kuat dalam keluarga. Karena itu, tujuan utama terapi diet pada DM Tipe 2 adalah menurunkan dan atau mengendalikan berat badan  di samping mengendalikan kadar gula dan kolesterol seperti disebutkan di atas. Semua ini harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan mencegah atau paling tidak menunda terjadinya komplikasi akut maupun kronis. Penurunan berat badan pada pasien-pasien DM Tipe 2 yang mengalami obesitas umumnya akan menurunkan resistensi insuliin. Dengan demikian, penurunan berat badan akan meningkatkan pengambilan glukosa oleh sel dan memperbaiki pengendalian glukosa darah.
a.    Nutrisi preventif
Intervensi gizi yang bersifat preventif untuk mengurangi risiko terjadinya  DM tipe 2 harus berfokus pada:
1)    Pencegahan obesitas pada pasien-pasien yang berisiko diabetes
2)    Asupan serat pangan 25 gram /1000 kalori, khususnya serat larut atau solubel dapat membantu mengendalikan kadar glukosa darah dan menambah rasa kenyang
3)    Menghindari asupan kalori yang berlebihan
4)    Olahraga teratur (yaitu, 3 kali seminggu atau lebih selama waktu >30 menit dengan intensitas  50-60% dari frekuensi jantung maksimal [220-usia) ternyata dapat mencegah atau menunda onset diabetes pada mereka yang mempunyai predisposisi untuk terkena penyakit ini.

b.    Nutrisi kuratif
Intervensi diet untuk mengendalikan glukosa darah merupakan salah satu intervensi penting bagi pasien-pasien DM Tipe 2.
Tujuan intervensi diet/gizi DM Tipe 2:
1)    Mengendalikan kadar glukosa dan lemak darah agar komplikasi diabetes dapat dicegah atau ditunda
2)    Mendapatkan dan mempertahankan berat badan normal atau ideal
3)    Menghasilkan status gizi yang adekuat

Menghasilkan kebugaran dan rasa nyaman tubuh karena pengendalian gula dara dapat menghilankan keluhan mudah lelah, sering pusing atau sakit kepala, kram, kesemutan, gatal-gatal dan sebagainya.
Tabel 20.1 klasifikasi etiologi kelainan glikemia (diabetes mellitus)
Tipe I
Ditandai dengan kegagalan produksi insulin yang parsial atau total oleh sel-sel dan pancreas. Faktor penyebab masih belum dimengerti dengan jelas tetapi beberapa virus tertentu, penyakit autoimun dan faktor genetic mungkin turut berperan.
Tipe II
Ditandai dengan resistensi insulin ketika hormone insulin diproduksi dengan jumlah yang tidak memadai atau dengan bentuk yang tidak diabetes ini dan proses terjadinnya berkaitan dengan obesitas.
Tipe spesifik lainnya
Defek genetic pada fungsi sel
Defek genetic pada kerja insulin
Penyakit pada kelenjar eksrosin pancreas
Endokrinopati
Ditimbulkan oleh obat-obatan atau zat kimia
Infeksi
Bentuk immune-mediated diabetes yang langka kadang-kadang sindrom genetic lain yang disertai diabetes.
Diabetes gestasional
Bentuk diabetes yang terjadi selama kehamilan. Kebanyakan, tapi tidak semuanya akan sembuh setelah melahirkan.


3.    Diabetes Gestasional
Intoleransi karbohidrat yang mengakibatkan hierglikemia dengan keparahan yang beragam dan onset atau deteksi pertama kali pada saat hamil. Definisi ini berlaku tanpa memandang apakaah hormone insulin digunakan atau tidak dalam penanganannya ataukah keadaan tersebut tetap bertahan setelah kehamilan berakhir. Intoleransi glukosa dapat mendahului kehamilan tetapi keadaan yang tidak diketahui sebelumnya. Diabetes mellitus yang timbul selama kehamilan. Diagnose diabetes mellitus :
a.      Kadar glukosa darah sewaktu 200 mg/dl atau ditambah gejala khaas diabetes ( polyuria, polydipsia, polipagia. )
b.      Glukosa darah puasa 126 mg/dl atau lebih pada dua kali pemeriksaan pada saat yang berbeda.
4.    Sindrom Metabolic Atau Sindrom X
Kelompok kelainan yang terdiri ata shiperglikemia, hipertensi, obesitas pada bagian perut, dislipidemia dan resistensi insulin sering ditemukan. Faktor-faktor resiko untuk terjadinya penyakit kardiovakular ini dinamakan sindrom X atau sindrom resistensi insulin atau sindrom metabolic. Sejumlah penelitian epidemiologi memastikan bahwa sindrom ini umumnya dijumpai pada berbagai kelompok etnis yang meliputi orang-orang eropa, afro-amerika, meksiko-amerika, india serta cina di Asia, aborigin Australia, polinesia dan mikronesia. Manajemen orang dengan hiperglikemia dan cirri-ciri sindrom metabolic lainnya tidak boleh hanya berfokus pada pengadilan glukosa darah, tetapi juga harus meliputi berbagai strategi untuk menurunkan faktor risiko kardiovaskular lainnya. 

K.   Faktor Risiko Terjadinya Diabetes
DM tipe II merupakan penyakit multifaktorial dengan komponen genetic dan lingkungan yang memberikan konstribusi sama kuatnya terhadap proses timbulnya penyakit tersebut. Sebagian faktor ini dapat dimodifikasi melalui perubahan gaya hidup, sementara sebagian lainnya tidak dapat diubah.

1.    Faktor Genetik
Bukti adanya komponen genetic berasal dari koefisien keselarasan (Corcodance) DM yang meningkat kepada kembar monozigot, prevalensi DM yang tinggi pada anak-anak dari orang tua yang menderita diabetes mellitus dan prevalensi DM yang tinggi pada kelompok etnis tertentu. Keterkaitan DM dengan banyak genkandidat telah teridentifikasi pada berbagai populasi, tetapi tidak ada gen yang terlihat sebagai gen utama di dalam proses terjadinya kelainan tersebut. DM tipe 2 merupakan kelainan poligenik dan tidak memiliki hubungan yang jelas dengan gen Human Leucocytes Antigen (HLA). Munculnya diabetes yang biasa muncul ketika dewasa pada usia muda (MODY, Maturity Onset Diabetes In The Young) merupakan bentuk monogenic DM tipe II dengan usia onset yang dini, yaitu kurang dari usia 25 tahun. Kelainan ini diturunkan secara autosomal domain dan mutasi disebutkan terjadi paling sedikit pada lima gen. varian genetic lainnya adalah kehilangan pendengaran yang diwariskan secara materal pada diabetes mellitus (MIDDM, Maternally Inherited Deafness In Diabetes Mellitus) yang merupakan cirri khas DM tipe I dan tipe II. Tuli neuro sensori berhubungan dengan onset DM yang dini dan bentuk ini ditandai oleh pewarisan materal yang kuat. Hanya anak perempuan yang dapat mewariskan penyakit ini kepada keturunan, kendati kedua gender sama-sama dapat terkena.

2.    Faktor risiko lingkungan
Sejumlah penelitian epidemiologi dari berbagai bagian dunia memperlihatkan bahwa faktor-faktor risiko lingkungan yang utama untuk terjadinya DM meliputi.
a.  Usia
b.  Obesitas dan obesitas bagian perut
c.   Resistensi insuin
d.  Faktor-faktor makanan atau gizi
e.  Jarang melakukan aktivitas fisik
f.    Urbanisasi dan modernisasi

1)    Usia
Pertambahan usia merupakan faktor risiko yang penting untuk DM. Dalam semua penelitian epidemiologi pada berbagai populasi, pravelensi Dm memperlihatkan peningkatan yang spesifik menurut usia.pada populasi eropa,usia pada saat onset DM umumnya berkisar antara 50-60 tahun,namun usia ini secara signitifkan lebih rendah pada penduduk asli amerika dan india yang angka prevelensi DM-nya tinggi.

2)    Obesitas dan obesitas pada bagian perut
Obesita smerupakan faktor resiko utama untuk terjadinya DM Hubungannya dengan DM tipe II sangatlah kompleks.Meskipun angka obesitas yang diukur melalui indeks masa tubuh ( IMT ) umumnya rendah pada orang-orang india,namun angka tersebut berkaitan erat dengan toleransi glukosa pada populasi perkotaan maupun pedesaan.Sekalipun masih berada di dalam kisaran berat badan yang dapat diterima,namun kenaikan berat badan dapat meningkatkan risiko DM,khususnya jika ada predisposisi familial.keadaan ini dapat terjadi karena efek yang merugikan dari usia dan berat badan terhadap tingginya derajat resistensi insulin pada beberapa populasi seperti orang-orang india asia.Distribusi lemka tubuh lebih penting artinya sebagai predictor DM ketimbang obesitas. Adispositas tubuh bagian atas ( upper‑body adiposity ) yang diukur melalui rasio pinggang/panggul ( WHR,waist-hip ratio ) memiliki keterkaitan yang lebih erat dengan DM pada sejumlah penelitian cross sectional dan propektif.Beberapa hasil penelitian dari India memiliki adispositas badan atas ( upper-body adisposity ) yang lebih tinggi.Nilai cut off batas atas untuk IMT yang normal bagi orang-orang india adalah 23 kg/m2.

3)    Resistensi insulin
Defek pada sekresi dan kerja insulin merupakan dua faktor patogenik yang utama pada DM.Kerja insulin dibawah normal pada jaringan yang diantarai insulin mengakibatkan berkurangnya pembuangan glukosa, sekalipun pada mereka yang bukan diabetes keadaan ini mengakibatkan hiperinsulinemia kompensasi.Karena itu, kita sulit membedakan secara biologis antara resistensi insulin dan hiperinsulinemia kompensasi pada orang-orang yang bukan diabetesi.orang india memiliki respons insulin plasma yang lebih tinggi selama berpuasa dan pada saat bereaksi terhadap stimulasi jika dibandingkan dengan orang eropa dan kelompok etnis lainnya.Hal tersebut merupakan indikasi yang menunjukan keadaan resistensi insulin pada orang india.Sejumlah penelitian prospektif pada beberapa populasi berisiko tinggi memberika bukti yang menunjukan bahwa resitensi insulin mendahului terjadinya keadaan hipoglikemia.Disamping itu,orang india memiliki kecenderungan untuk mengalami sekelompok abnormalitas yang terkait, yaitu adispositas pada bagian perut, obesitas, hiperinsulinemia,dislipidemia,hipertensi,dan intoleransi glukosa.

4)    Faktor diet
Pola makan atau diet merupakan determain penting yang menentukan obesitas dan juga mempengaruhi resistensi insulin dengan demikian,pola makan memainkan peranan yang penting dalam proses terjadinya DM tipe II.Dengan urbanisasi terjadilah perubahan gaya hidup dan kebiasan makan.Konsumsi makanan yang tinggi energy dan tinggi lemak,selain aktivitas fisik yang rendah,akan mengubah keseimbangan energy dengan disimpannya energy sebagai lemak simpanan yang jarang digunakan. Asupan energy yang berlebihan itu sendiri akan meningkatkan resistensi insulin, sekalipun belum terjadi kenaikan berat badan yang signitifkan Diet tinggi kalori,tinggi lemak dan rendah karbohidrat berkaitan dengan DM tipe II.Diet yang akan energy dan rendah serat akan meningkatkan kenaikan berat badan dan resistensi insulin kendati pada populasi berisiko rendah seperti orang-orang eropa.masyarakat india selatan oleh orang-orang dilokasi urban yang memiliki angka DM yang jauh lebih tinggi ketimbang teman mereka dipedesaan.

L.    Diabetes Sebagai Permasalahan Kesehatan Masyarakat
1.    Diabetes Tipe I
DM tipe I terdapat diseluruh dunia. Umumnya DM tipe I terjadi tiba-tiba dengan hiperglikemia yang berat dan biasanya tipe ini terdapat ketonuria atau ketosis ketika diagnosis ditegakkan. Onset DM tipe I pada umumnya terjadi pada usia kanak-kanak dan dewasa muda, kendati dapat pula terjadi pada segala usia. Penderita DM tipe I juga biasanya mengalami ketergantungan seumur hidup pada insulin. Meskipun DM tipe I merupakan bentuk penyakit diabetes yang paling ekstrem, namun penyakit ini tidak dapat dicegah dengan intervensi diet.

2.    Diabetes Tipe II
Epidemic DM di seluruh dunia kemungkinan terjadi dalam kuartal pertama abad ke 21 ini. Estimasi prevalensi DM pada populasi dewasa diseluruh dunia akan mengalami kenaikan sebesar 35% yaitu dari angka prevalensi 4,0% pada tahun 1995 menjadi 5,4% pada tahun 2025. Laporan WHO menyatakan bahwa jumlah orang dewasa yang menderita DM di dunia akan meningkat dari 135 juta pada tahun 1995 menjadi 300 juta pada tahun 2025. Peningkatan terbesar jumlah ini akan terjadi di negara-negara berkembang. Di negara-negara maju akan terdapat peningkatan sebesar 42% yaitu dari 51 juta menjadi 72 juta, sementara dinegara-negara berkembang terjadi peningkatan sebesar 170% yaitu dari 84 juta menjadi 228 juta. Peningkatan angka prevalensi yang tertinggi antara tahun 1995 dan 2025 akan terjadi di cina (68%) dan india (59%). Negara-negara timur tengah akan mengalami peningkatan sebesar 30% dan untuk amerika latin serta kepulauan karibia diproyeksikan akan terjadi peningkatan sebesar 41%. Meskipun perbandingan internal untuk menunjukan pola-pola yang terus berubah, namun perlu diperhatikan adanya kelompok-kelompok etnis tertentu yang retan.


3.    Toleransi Glukosa Terganggu
Rasio prevelensi TGT terhadap DM bervariasi pada berbagai populasi dan biasanya berkisar disekitar 1 ( yaitu,prevelensi TGT sama dengan prevelensi DM ). Hasil pengamatan yang menunjukan tingginya prevelensi TGT mengandung makna yang sangat penting karena sekitar 35% penduduk yang menyandang TGT akan menjadi diabetisi dalam periode mean 5 tahun.Lebih lanjut,para penyandang TGT juga membawa risiko kardiovaskuler yang tinggi.pada ras-ras tertentu seperti ras afrika di kamerun ( daerah perkotaan dan pedesaan ),prevelensi DM masih rendah padahal prevelensi TGT terlihat terus meningkat. Kelompok toleransi glukosa terganggu (TGT, impaired glucose tolerance) merupakan tahap terjadinya gangguan pada regulasi glukosa karena keadaan ini dapat terlihat pada setiap kelainan hiperglikemia dan TGT sendiri bukan DM.

4.    Komplikasi Diabetes
DM tipe II hipertensi merupakan dua keadaan yang umumnya saling berkaitan keberadaan kedua keadaan tersebut secara bersama-sama akan memperbesar risiko kardiovaskuler,komplikasi renal dan retina pada DM.Pemeriksaan skrining untuk retinopati dan mikroalbuminuria harus dilakukan pada saat diagnosis DM tipe II dibuat dan sesudah itu dilakukan,setiap tahun sekali.Dua buah penelitian landmark yang dilakukan akhir-akhir ini,yaitu the Diabetes Control and complication Trial ( DCCT ) pada DM tipe I dan The United Kingdom Propective Diabetes Study ( UKPDS ) pada DM tipe II,secara konklusif memperlihatkan bahwa pengendalian kadar glukosa darah dan tekanan darah yang ketat akan mengurangi komplikasi vascular secara signitifkan pada DM.Beberapa faktor yang turut menyebabkan terjadinya DM dan penyakit jantung koroner seperti obesitas,berkurangnya aktivitas fisik dan diet yang tidak tepat merupakan unsur-unsur yang dapat diubah.saat ini sudah tersedia pedoman untuk mengubah faktor-faktor risiko ini berdasarkan pada beberapa hasil penelitian prospektif jangka panjang.


M.   Pencegahan dan pengelolaan diabetes
Cara utama untuk mengelola DM tipe I adalah pemberian insulin eksogen ( suntik insulin ).Manajemen diet bagi DM tipe I dan II hampir identk.Rekomendasi paling akhir untuk distribusi makronutrien pada diet DM dirangkumkan pada tabel 20.5.Dengan memperhitungkan peranan utama obesitas dan kurangnya aktivitas fisik dalam etiologi DM tipe II,gizi kesehatan masyarakat memiliki peranan yang sangat besar dalam program pemcegahannya.

1.    Tujuan Pengelolaan Diabetes
Tujuan pengelolaan diabetes atau manajemen diabetes adalah membuat pasien terbebas dari keluhan serta gejala diabetes dan memungkinkannya untuk hidup secara normal tanpa menanggung komplikasi vascular yang berkaitan dengan penyakit tersebut.Pendekatan tim yang multiaspek sangat penting untuk mencapai semua tujuan ini.komponen dalam sejumlah penanganan DM,meliputi :
a.         Terapi gizi yang mencakup modifikasi diet
b.         Exercise ( olahraga dan aktivitas fisik )
c.         Manajemen obat
d.        Edukasi DM

2.    Terapi Gizi Dan Modifikasi Diet
a.    Tujuan terapi gizi adalah :
1)         Untuk mencapai outcome metabolic yang optimal dan mempertahankanya. Outcome metabolic yang optimal meliputi : kadar glukosa yang normalprofil lipid yang menguntungkan,dan tingkat tekanan darah yang dapat diterima untuk mengurangi risiko penyakit pada pembuluh darah makro serta mikro.
2)         Untuk mencegah dan mengatasi komplikasi DM yang kronis dengan mengubah asupan nutrient dan pola hidup agar selaras bagi pencegahan serta penanganan obesitas, dislipidemia, penyakit kardiovaskuler, hipertensi,dan nefropati.
3)         Untuk memperbaiki kesehatan melalui pemilihan makanan yang sehat dan aktivitas fisik
4)         Untuk memberikan saran spesifik yang diperlukan bagi kelompok minoritas,seperti :
a)      orang muda dengan DM tipe I dan II
b)      ibu hamil dan menyusui
c)      manula 
d)     pasien DM yang mendapat suntikan insulin
e)      orang-orang yang berisiko untuk terkena DM .

Terapi gizi medic merupakan komponen yang integral dalam pengelolaan DM.paragraf berikut ini secara garis besar menguraikan dasar pemikiran rekomendasi gizi bagi pasien DM.Rekomendasi paling akhir untuk makronutrien dirangkumkan dalam tabel 20.5
b.    Karbohidrat
Sejumlah faktor mempengaruhi respons glikemia terhadap makanan Faktor-faktor tersebut meliputi jumlah karbohidrat,jenis gula,sifat pati,cara memasak dan mengolah makanan serta bentuk makanannya,di samping komponen pangan lainnya.Banyak penelitian yang menyelidiki masalah ini menyimpulkan bahwa jumlah total karbohidratnya.pada pasien DM tipe II dengan berat badan yang normal,penggantian sebagaian karbohidrat dengan lemak tak jenuh tunggal ( MUFA ) akan mengurangi kenaikan gula darah setelah makan dan kadar trigliserid dalam darah.Namun penigkatan asupan lemak dalam diet yang tidak tepat dikhawatirkan dapat menaikkan berat badan pasien.Karena itu,kontribusi karbohidrat dan lemak MUFA bagi asupan energy harus ditentukan bagi masing-masing pasien dengan didasarkan pada hasil pengkajian gizi, profil metabolic dan tujuan penangannya.

c.    Indeks glikemik
Makanan sumber karbohidrat akan dicerna dan diabsorbsi dengan kecepatan yang berbeda-beda sehingga karbohidrat dengan jumlah yang sama tidak memberikan efek yang sama dalam hal kadar gula darah, produksi insulin, ataupun kadar lemak darah. efek karbohidrat pada kadar gula darah sangatlah kompleks. Secara umum, sumber-sumber gula yang dimurnikan ( refined sugars ) akan diserap lebih cepat daripada karbohidrat yang berasal dari pati (Starch) atau makanan yang berserat seperti sereal dan buah. Variabilitas yang cukup besar pada efek glikemia terdapat diantara berbagai makanan yang komposisinya tampak sama dan kedaan ini dapat ditentukan kuantitanya melalui indeks glikemik (IG). IG memberikan cara untuk membandingkan respons glukosa darah setelah mengomsumsi sejumlah karbohidrat yang ekuivalen dan dapat dicerna dari makanan.

d.    Serat
Sebagaimana halnya dengan populasi umum, kepada penyandang DM disarankan untyk memilih jenis-jenis bahn pangan yang banyak berserat, seperti Whole Grain, buah dan sayuran karena jenis makanan ini akan memberikan vitamin, mineral, serat pangan, serta substansi lain yang penting bagi kesehatan. Pada penyandang DM tipe II tampaknya diperlukan konsumsi serta dalam jumlah yang sangat besar untuk memberikan manfaat metabolic pada pengendalian gula darah, hiperinsulinemia dan kadar lipid plasma, namun volume serat yang sangat besar itu mungkin tidak dapat diterima bagi kebanyakan orang.

e.    Protein
Pada penyandang DM tipe II yang terkontrol, protein yang dikomsumsinya tidak akan meningkatkan kadar glukosa plasma, kendati protein itu sendiri memiliki potensi yang sama seperti potensi karbohidrat sebagai stimulant sekresi insulin. Tidak ada bukti untuk menganjurkan modifikasi asupan protein yang lazim (15-20% dari total energy per hari) jika fungsi ginjal normal.

f.     Lemak
Tujuan diet yang utama dalam kaitannya dengan lemak makanan pada penyandang DM adalah membatasi asupan lemak jenuh dan kolestrol dari makanan. Lemak jenuh merupakan determainan diet yang penting untuk menentukan kadar LDL-kolestrol di dalam plasma. Lebih lajut, penyandang DM tampaknya lebih senditif terhadap kolestrol dalam makanan ketimbang populasi yang bukan diabetisi. Pengikutsertaan latihan fisik dalam manajemen DM akan menghasilkan penurunan kadar total kolestrol, LDL-kolestrol serta trigliserida yang lebih besar dan mencegah penurunan kadar HDL-kolestrasi yang menyertain diet rendah lemak. Untuk mendapatkan manfaat asam-asam lemak n-3 yang kardioprotektif dapat dianjurkan dua atau ketiga kali menu ikan per minggu. Asupan asam lemak tak jenuh Trans (yang terbentuk ketika minyak nabati menjalani hidrogenasi) harus dikurangi karena jenis lemak ini memberikan efek yang merugikan pada kadar LDL-kolestrol plasma.

g.    Alcohol
Pasien DM harus mematuhi tindakan pencegahan mengenai pemakaian alcohol yang berlaku pada populasi umum. Alkoholdapat memberikan efek hiperglikemik maupun hipoglikemik pada DM. efek ini ditentukan oleh jumlah alcohol yang diminum dengan cepat.

3.    Aktivitas fisik atau exercise
Latihan fisik dalam manajemen DM sama pentingnya seperti modifikasi diet. Ketika kita menilai aktivitas fisik seseorang. Aktivitasnnya ditempat kerja, aktivitasnya selama perjalanan dari dan tempat kerja dan aktivitasnya dalam melakukan pekerjaan sehari-hari di rumah harus turut diperhitungkan. Latihan fisik tambahan dapat dianjurkan kepada orang-orang dengan gaya hidup sendetari (tidak banyak melakukan aktivitas fisik). Latihan fisik akan meningkatkan asupan glukosa oleh otot sebagai sumber oksidasi glukosa yang maksimal. Latihan secara teratur akan memperbaiki metabolisme glukosa dan sensitivitas insulin, selain memperbaiki pula tekanaan darah dan profil lipid darah. latihan fisik akan mempercepat penurunan berat badan pada orang-orang yang berat adanya berlebih dan membantu mempertahankan berat badan yang normal jika upaya ini dilakukan bersama dengan modifikasi diet atau pola makan. Untuk memerangi atau menghindari hipoglikemik yang akut atau kronis, pasien harus mendapatkan edukasi mengenai cara memantau gula darah yang tepat, asupan karbohidrat tambahan. Penyesuaian dosis takaran obat untuk menurunkan gula darah seperti agen yang meningkatkan sekresi insulin atau preparat insulin.














BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Diabetes mellitus atau kencing manis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemia) akiat kekurangan hormone insulin baik absolute maupun relative.
Ada dua jenis diabetes mellitus yaitus diabetes mellitus tipe I dan Diabetes Mellitus tipe II. Diabetes tipe I diakibatkan karena terjadiya kerusakan pancreas sehingga insulin harus didatangkan dari luar, sedangkan diabetes tipe II atau disebut dengan DM yang tidak tergantung pada insulin yang disebabkan karena insulin yang tidak dapat bekerja dengan baik. Diabetes melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa terbentuk dari makanan yang dikonsumsi insulin yaitu hormon yang diproduksi pankreas, mengendalikan kadar glukosa dalam darah dengan mengatur produksi dan penyimpanannya. Pada diabetes, kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap insulin dapat menurun, atau pankreas dapat menghentikan sama sekali produksi insulin.Sebelum membicarakan pedoman diet, ada beberapa istilah dalam bidang gizi dan diet yang perlu didefinisikan. Dalam bidang kesehatan, istilah gizi (sering disebut pula nutrisi) diartikan sebagai sebuah proses dalam tubuh makhluk hidup untuk memanfaatkan makanan guna pembentukan energi, tumbuh-tumbuh  dan pemeliharaan tubuh. Ilmu gizi mempelajari proses tersebut.

B.   Saran
bagi penderita Diabetes Mellitus atau kencing manis sebaiknya menjaga pola makan dan diet agar kadar gula dalam darah bisa terkontrol dengan baik. Selain menjaga pola makan dan diet penderita DM juga bisa menggunakan kombinasi obat anti diabetes seperti melformain dengan glibenclamid untuk mengetahui efek penurunannya terhadap kadar gula darah.

DAFTAR PUSTAKA

Hartono, Andry. 2006. Terapi Gizi Dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: EGC
Gibney J. Michael, dkk.  2005. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta. EGC
Smeltzer,Suzzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner&Suddarth. Jakarta:EGC


0 komentar:

Posting Komentar